Monday, 1 July 2013

PAK ( Penyakit Akibat Kerja )


Definisi Penyakit Akibat Kerja ( PAK )

1. ILO, 1996 :
Occupational Disease / PAK : Penyakit yang diderita sebagai akibat pemajanan ( paparan )  faktor-faktor yang timbul dari kegiatan pekerjaan.

2. Permenaker No. Per. 01/Men/1981 :
PAK : Penyakit yang disebabkan oleh  pekerjaan atau lingkungan kerja.

3. UU Jamsostek (UU No. 3 Th 1992, PP 14 Th 1993), Keputusan Presiden No. 22 Th 1993 :
Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja adalah Penyakit yang disebabkan karena pekerjaan atau lingkungan kerja = PAK

Beberapa peraturan terkait dengan PAK :
1. UUD 1945
2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4. UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
5. PP No. 14 Tahun 1993, tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
6. Keppres No. 22 Tahun 1993 Penyakit yang Timbul dalam Hubungan Kerja
7. Permennakertrans No. Per. 01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
8. Permennakertrans No. Per. 02/Men/1980 Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
9. Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
10.Permenaker No 333 tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja

Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya PAK :
1. Beban Kerja : Fisik dan Mental
2. Kapasitas Kerja : Skill, Kesehatan , Gizi , Usia, Jenis Kelamin dan ukuran tubuh
3. Lingkungan kerja : Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi dan Psikologi

Faktor Fisika :
1. Suara tinggi/bising        : Ketulian
2. Temperatur/suhu tinggi     : Heat Cramp, Heat Exhaustion,  Heat Stroke.
3. Temperatur rendah        : Frosbite
4. Radiasi Non Mengion        : Infra merah (katarak), ultraviolet  (konjungtivitis).
5. Radiasi Mengion        : Radioaktrif/beta/gama/X (kerusakan   sel tubuh manusia)
6. Tekanan udara tinggi     : Coison Disease
7. Getaran lokal        : Reynaud’s Disease, Polineuritis
8. Getaran umum            : Gangguan proses metabolisme.

Faktor Kimia :
Asal    :
 Bahan baku
 Bahan tambahan
 Hasil antara
 Hasil samping
 Hasil (produk)
 Sisa produksi atau
 Bahan buangan.

Bentuk :
 Padat
 Cair
 Gas
 Uap
 Partikel.

Jalan masuk :
 Inhalasi = rute paling sering
 Tertelan = tidak lazim
 Penyerapan kulit dan selaput lendir = lebih sering terjadi

Efek thd tubuh    :
 Iritasi
 Alergi
 Korosif
 Asphyxia
 keracunan sistemik
 Kanker
 kerusakan / kelainan janin
 Pneumoconiosis
 efek bius (narkose)
 Pengaruh genetic.

Target organ paling lazim adalah :
 Kulit
 Paru
 Hati
 Sistem saraf
 Sumsum tulang
 Ginjal
 Cardiovaskuler


Faktor Biologi:
 Viral            : Rabies, Hepatitis
 Bakterial     : Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis, TBC, Tetanus
 Fungal         : Dermatophytoses, Histoplasmosis
 Parasitic     : Ancylostomiasis, Schistosomiasis. 

Faktor Ergonomi/fisiologi:
 Penyebab            : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja , kontruksi tidak ergonomis.
 Efek thd tubuh    : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi.

Faktor Psikososial: Penyebab    : Organisasi kerja (type   kepemimpinan), Hubungan kerja, Komunikasi, keamanan, Type kerja  (monoton, berulang-ulang, kerja  berlebihan, kerja kurang, kerja shift,  terpencil)
 Akibat        : stress, psikosomatis, somatis.


PAK dapat mengenai semua organ / sistem tubuh a.l : Penyakit alergi / hipersensitivitas
 Dermatitis kontak
 Penyakit hati dan saluran pencernaan
 Penyakit paru-paru
 Penyakit saluran kemih
 Penyakit jantung dan pembuluh darah
 Penyakit darah
 Penyakit otak dan syaraf
 Penyakit muskuloskeletal
 Penyakit sistem reproduksi
 Penyakit mata
 Penyakit telinga
 Gangguan Psikologis
 Penyakit Infeksi
 Keracunan

Upaya Deteksi PAK :

1. Dokter Perusahaan     : Monitoring Kesehatan TK (Rikes TK awal, berkala, khusus)
   Riwayat Penyakit
   Riwayat Pekerjaan
   Pemeriksaan Klinik
   Pemeriksaan Laboratorium
   Pemeriksaan Khusus
   Hubungan penyakit dengan pekerjaan

2. Ahli K3 : Monitoring Lingkungan Kerja

   Melakukan pemantauan dan pengukuran faktor Fisika dan Faktor Kimia

3. P2K3       :
   Menerima dan membahas masukan dari Dokter Perusahaan terkait PAK
   Menerima dan memberikan saran terkait dengan hasil Pemantauan dan pengukuran AHLI K3
   Menentukan Program terkait PAK
   Mereview Cara Kerja, Alat dan Material yang digunakan agar PAK dapat dicegah / dikurangi

No comments:

Post a Comment