Tuesday, 9 July 2013

5 – S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU DAN SHITSUKE)

Falsafah Konsep 5-S
Dalam rangka membuat kondisi area kerja menjadi sefisien dan se produktif mungkin, maka di Jepang muncul pedoman yang disebut dengan 5-S. 5-S berasal dari lima buah kata dalam bahasa Jepang, yaitu SEIRI (memisah-misahkan), SEITON (mengatur secara sistematis), SEISO (membersihkan), SEIKETSU (membakukan) dan SHITSUKE (disiplin).
Penjelasan Komponen Konsep 5-S
1.    SEIRI (Memisah-misahkan)
SEIRI berarti memisah-misahkan berkas-berkas atau barang-barang dalam beberapa kategori. Kategori tersebut terdiri dari barang-barang yang paling sering kita gunakan sehingga perlu diletakkan ditempat yang lebih dekat dari tempat kerja kita, barang-barang yang tidak sebegitu sering kita gunakan dapat diletakkan ditempat yang jauh dari tempat kerja kita dan barang-barang yang tidak pernah kita gunakan dapat disingkirkan atau dihapus.
2.    SEITON (Mengatur secara sistematis)
Dengan SEITON ini kita mengatur secara baik, perbekalan kantor, alat-alat kerja, dokumen-dokumen, suku cadang, buku-buku dan lain-lainnya untuk membuat pencariannya kembali menjadi efisien dan efektif. Untuk maksud ini kita perlu mengadakan analisis terhadap penggunaan barang-barang tersebut, siapa yang menggunakannya dan bagaimana menyusunnya.
3.    SEISO (Membersihkan)
Yang dimaksud dengan SEISO (membersihkan) disini tidak hanya berarti membersihkan gejala yang kotor saja, tetapi meliputi pula analisis mengenai sebab timbulnya gejala kotor. Misalnya suatu mesin kotor dengan minyak pelumas dan bocor dengan air, sesudah kita bersihkan kemudian kita selidiki darimana timbulnya kebocoran air dan minyak pelumas. Dengan demikian kita lebih baik mencegah timbulnya keadaan kotor daripada tiap kali harus membersihkannya. Karena memelihara kebersihan ditempat kerja merupakan sebagian tugas yang harus dikerjakan, maka mengembangkan prosedur kebersihan yang praktis adalah kegiatan yang penting.
4.    SEIKETSU (Membakukan)
SEIKETSU pada hakikatnya berarti memelihara lingkungan yang bersih pada setiap waktu. Untuk ini diperlukan suatu prosedur pembakuan. Jadi sesudah kita memisah-misahkan, mengatur secara sistematis dan membersihkan tempat kerja, maka perlu diciptakan standar visual sederhana yang harus diikuti oleh setiap orang guna memelihara kebersihan.
5.    SHITSUKE (Disiplin)
Walaupun standar telah ditetapkan, pendidikan dan pelatihan karyawan perlu dilakukan. Pendidikan dan pelatihan itu diperlukan untuk melakukan perbaikan proses secara terus-menerus dan meningkatkan produktivitas. Membuat peka para karyawan mengenai perlunya memelihara standar adalah hal yang penting dalam organisasi.

No comments:

Post a Comment